Menu Utama

Wednesday, 4 February 2015

MENYERBU DENGAN AIR KEHIDUPAN MELALUI PEMASANGAN POMPA HIDROLIK “KARTIKA”

Simon Petrus Kalamsi
Letkol Cpl 11960056130475
Orang boleh lupa bicara tentang peran TNI, tapi air akan terus berbicara tentang peran TNI yang abadi karena air kehidupan tidak dapat dipisahkan dari siapapun
Alternatif serbuan perlu dilaksanakan dengan mempertimbangkan penerapan metode yang tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi lokal seiring dengan kebijakan pimpinan untuk menitikberatkan pada kearifan lokal dalam pendekatan kepada masyarakat. Sejarah mencatat bahwa pengalaman mengabdi TNI (Tentara Nasional Indonesia) melalui program Binternya, sangat peduli dengan berbagai masalah kemasyarakatan khususnya masalah pertanian. Namun ketersediaan air sebagai pendukung berbagai kegiatan pertanian tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah lainnya. Kondisi tiap daerah berbeda-beda seperti kondisi masyarakat NTT (Nusa Tenggara Timur) umumnya dan daratan Timor Barat khususnya.Isu tentang air bersih dan air untuk mendukung pertaniaan dari waktu ke waktu tidak pernah tuntas di NTT. Apakah kehadiran TNI yang merupakan bagian dari rakyat telah maksimal ikut memikirkan kondisi kekurangan air bagi masyarakat yang spesifikasi daerahnya memang kering? Jika TNI sedikit meluangkan waktu untuk ikut memikirkan hal ini maka eksistensi TNI sebagai pengayom dan pelindung rakyat akan terus menjadi slogan yang menggetarkan. Marilah kita menyerbu dengan air kehidupan bagi masyarakat.
“Sumber air su dekat…” Begitulah kira - kira selentir iklan salah satu produk kemasan air bersih yang mengangkat realitas kekurangan air di pedalaman Timor. Tawaran iklan ini secara pesan kelihatan membantu masyarakat secara kreatif untuk penanggulangan air bersih, di bagian Barat Timor yang gersang. Topografi Timor yang kering dengan cuma memiliki dua musim dalam setahun  yang musim kemaraunya lebih panjang, membuat masyarakat di pedalaman Timor lebih sering mengalami  kesulitan air. Pada musim kemarau Kita akan sangat mudah menjumpai masyarakat, dengan jerigen, ember dan alat tampungan air/wadah  seadanya mencari sumber– sumber air untuk pemenuhan kebutuhan. Selanjutnya timbul pemikiran bahwa TNI memiliki satuan yang berkecimpung dalam bidang teknik yang dapat dikembangkan untuk membuat atau bekerjasama dengan pihak lain untuk membuat alternatif penyelesaian permasalahan kekurangan air dengan instalasi Pompa Hidrolik yang relatif murah. Dandenpal Kupang, Letkol Cpl Simon Petus Kamlasi, Akmil 1996 dan Seskoad 2013, salah satu putera NTT lulusan SMA Taruna Nusantara angkatan pertama,  merasa terpanggil untuk “Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya” melalui pembuatan dan pemasangan pompa yang menggunakan energi mekanik luncuran air untuk mengangkat/mengirim air sejauh-jauhnya mendekat ke pemukiman masyarakat, tanpa menggunakan bahan bakar dan listrik. Selanjutnya pompa tersebut dinamakan Pompa Hidrolik “Kartika” mengingat lewat TNI AD, pompa tersebut akan disebar dan dipasangkan serta disosialisasikan ke seluruh tanah air.

Berdasarkan pendataan di lapangan bahwa terdapat beberapa organisasi dan lembaga yang bergerak di bidang penyedia air bersih dan sanitasi namun belum berjalan maksimal dikarenakan perencanaan yang belum sesuai dengan kondisi di lapangan yang sangat kompleks mengingat  kondisi sarana prasarana pendukung dan transportasi yang sangat terbatas. Lembaga-lembaga tersebut antara lain Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), Plan Internasional yang bergerak di bidang kemanusiaan yang juga menyediakan fasilitas air untuk masyarakat terutama untuk kepentingan anak-anak dan tentunya Dinas Pekerjaan Umum daerah setempat yang memiliki program yang menyangkut air bersih. Melihat bahwa dalam implementasi program masing-masing lembaga belum terintegrasi dengan baik di lapangan maka situasi tersebut dapat menjadi peluang bagi kita aparat teritorial untuk mengkoordinasikan antar semua pihak terkait agar program lembaga-lembaga tersebut dapat terintegrasi dan berimplikasi pada penyelesaian isu air bersih secara tuntas. Pertimbangan yang mendasari pemilihan kegiatan pemasangan pompa hidrolik sebagai sarana pendekatan kepada masyarakat adalah:
a.    Teknologi ini sangat sederhana dan terjangkau oleh masyarakat dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian pada lahan tidur yang masih belum terjamah selama ini karena kekurangan air.
b.    Dalam kegiatannya dapat mengedepankan pola gotong-royong bersama masyarakat sehingga memudahkan interaksi antar orang perorang dalam rangka komunikasi sosial TNI.
c.    TNI dapat menjadi penengah antar lembaga penanggung jawab  program kemasyarakatan dalam bidang air bersih.
d.    Menjawab kebutuhan mendasar di daerah Timor sehingga sepanjang masa eksistensi TNI yang turut memberi jalan keluar permasalahan masyarakat, dapat dipertahankan.


Cara Kerja Pompa.
Gambar Konstruksi pemasangan
pompa di cor dan diposisikan lebih rendah dari bak pengirim
Luncuran air dari bak pengirim, setinggi minimal 5 meter, melalui pipa penyalur ukuran diameter 2inchi akan meningkatkan tekanan udara dalam tabung pompa. Tekanan udara dalam tabung pompa tersebut akan menjadi pendorong air menuju ke ketinggian yang diharapkan dengan mekanisme klep satu arah sehingga air tidak akan kembali ke bak pengirim. Air yang diteruskan ke ketinggian yang diharapkan menggunakan pipa ukuran 1 inchi dengan jarak sampai 1,5 km dengan beda ketinggian sampai 500 meter. Debit air yang dihasilkan di puncak tertinggi sangat bergantung kepada ketinggian bak pengirim (terjal tidaknya luncuran air ke pompa). Pompa ini idealnya untuk menyediakan air bersih dalam kebutuhan normal 150 KK, namun pada kenyataannya di lapangan, ini digunakan untuk suplay air lebih dari jumlah tersebut karena sumber air memang sulit di daerah yang relatif kering.

Pelaksanaan aplikasi pemasangan pompa Hidrolik “Kartika” di sumber air yang posisinya lebih rendah dengan pemukiman, dapat menjadi salah satu alternatif serbuan teritorial sebagai upaya pendekatan kepada masyarakat dan bersifat sangat partisipatif karena merupakan kebutuhan mendasar namun masih terjangkau oleh kemampuan swadaya dan dukungan pemerintah. Selanjutnya TNI dapat menjadi fasilitator dan dinamisator kegiatan tersebut di lapangan.

Dengan terlaksananya pemasangan pompa di beberapa tempat  tersebut maka disarankan agar :
a.         Pendekatan melalui pemasangan pompa dapat dijadikan alternatif pelaksanaan Serbuan Teritorial di daerah berbagai daerah.
b.         Aparat teritorial mencermati program penyediaan air bersih di wilayahnya yang memerlukan pendampingan karena tidak semua lembaga terkait mampu mengidentifikasi kendala lapangan untuk menjalankan programnya, baik yang bersifat teknis maupun kultural sehingga diperlukan TNI sebagai fasilitator yang potensial dan disegani di lingkungan masyarakat. Hal ini dapat membantu TNI sendiri dalam mengatasi kekurangan dana internal.

c.         Jika dimungkinkan program ini dimasukkan dalam program TNI AD di wilayah yang kekeringan untuk mendukung pelaksanaan Binter.

No comments:

Post a Comment