Menu Utama
Wednesday, 12 December 2012
UPACARA TRADISI LEPAS SAMBUT KAPALDAM IX/UDY
Upacara tradisi lepas sambut Kapaldam IX/Udayana dari Kolonel Cpl Ir. Fudji Chairuddin, M.T., Kepada Letkol Cpl Teguh Gunandi pada hari Senin, Tanggal 10 Desember 2012 yang dilaksanakan di Lapangan Mapaldam berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Adapun dokumentasi kegiatannya sebagai berikut :
UPACARA TRADISI SERTIJAB KAPALDAM IX/UDY DI AULA MAKODAM
Upacara Tradisi Sartijab Kapaldam IX/Udayana yang dilaksanakan di Aula Makodam pada hari Senin Tanggal 10 Desember 2012 "dari kapaldam lama Kolonel Cpl Ir. Fudji Chairuddin, M.T, kepada Letkol Cpl Teguh Gunandi". Adapun Dokumentasi kegiatannya adalah sebagai berikut :
Sunday, 18 November 2012
VISI DAN MISI PALDAM IX/UDAYANA
Visi :
Terwujudnya Paldam IX/Udayana sebagai satuan pelayan yang berwibawa,
profesional dan proaktif dalam mendukung
kegiatan Bekhar Alut Sista dan Non Alut Sista serta Asnik/Riknis kepada Satkai dengan pelayanan yang baik dan
memuaskan dalam rangka mendukung Tugas Pokok Kodam IX/Udayana.
Misi :
- Menyiapkan personel Peralatan yang semapta sehat jasmani dan rohani serta profesional di bidangnya dengan cara memberikan kesempatan mengikuti pendidikan yang berbasis kinerja baik secara formal maupun non formal
- Menyiapkan Alut Sista dan Non Alut Sista yang siap operasional dan siap didistribusikan ke Satkai setiap saat dengan cara Alut Sista dan Non Alut Sista tersebut disimpan, dirawat dengan baik dan di ucob sesuai aturan Binmat.
- Menyiapkan dan mengkaji terus menerus keberadaan Timhar mobil yang kecil dan efektif dan bisa ditempatkan diperbatasan serta pulau-pulau terluar yang sulit dijangkau dengan cara memberikan masukan terus menerus kepada komando atas.
- Menyiapkan pangkalan dan perumahan yang bersih, rapi, tertib dan sehat serta aman dengan cara melibatkan semua personel Peralatan ikut bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, keamanan, ketertiban agar bisa menunjang kelancaran pekerjaan.
- Menyiapkan perpustakaan yang representative sebagai sumber referensi dan bacaan bagi personel Peralatan dalam menghadapi kemajuan Alut Sista dan Non Alut Sista kedepan yang semakin canggih dan komplek.
- Membiasakan budaya belajar dan berlatih untuk menyiapkan personel Peralatan yang profesional dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin tidak ringan
- Meningkatkan tertib administrasi dan pertanggung jawaban penggunaan dan pengelolaan anggaran yang tranparan dan akuntabel agar mencapai penilaian WTP dengan cara meningkatkan manajemen pengawasan yang akurat dan tepat.
- Meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan teknik, bengkel-bengkel karoseri dan industri otomotif untuk tempat magang personel Peralatan dalam rangka TOT(Transfer of Technology) dan TOK (Transfer of Knowledge).
Motto :
Pelayanan
cepat, tepat, teliti dan memuaskan
Wednesday, 1 August 2012
Profil
SEJARAH LAHIRNYA PERALATAN ANGKATAN DARAT - KODAM IX/UDY
Awal Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagaimana kita ketahui
bersama pada setiap Organisasi yang dibentuk untuk mencapai tujuan harus
dilengkapi dengan sarana dan prasarana antara lain alat peralatan guna
mendukung pelaksanaan tugas dengan baik.
Sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945, para Pahlawan Bangsa dan para Pejuang selalu bangkit dan mempertaruhkan segenap jiwa dan raganya untuk mempertahankan Kemerdekaan dari ancaman pihak sekutu Belanda. Jelaslah disini pada saat itu segala kegiatan belum dapat terkoordinir secara utuh dan terpadu, namun bermacam-macam alat Peralatan yang digunakan cukup banyak diantaranya Senjata, Munisi, Kendaraan, Zeni, Fungsi Angkutan, Alat Komunikasi serta kebutuhan Alat Kesehatan.
Dari titik awal kegiatan tersebut pada tanggal 8 Oktober 1945 sesaat setelah dekrit lahirnya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di mana pada saat itu belum ditentukan pembina masing-masing bagian. Fungsi Jawatan Persenjataan tersebut sesuai perkembangan Organisasi TNI-AD yang semakin maju, tumbuh dan berkembang menjadi Organisasi yang nampak seperti dewasa ini.
Perkembangan Organisasi pemeliharaan materiil TNI-AD ditandai dengan adanya penggabungan beberapa fungsi di lingkungan TNI AD yang terdiri dari :
Sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945, para Pahlawan Bangsa dan para Pejuang selalu bangkit dan mempertaruhkan segenap jiwa dan raganya untuk mempertahankan Kemerdekaan dari ancaman pihak sekutu Belanda. Jelaslah disini pada saat itu segala kegiatan belum dapat terkoordinir secara utuh dan terpadu, namun bermacam-macam alat Peralatan yang digunakan cukup banyak diantaranya Senjata, Munisi, Kendaraan, Zeni, Fungsi Angkutan, Alat Komunikasi serta kebutuhan Alat Kesehatan.
Dari titik awal kegiatan tersebut pada tanggal 8 Oktober 1945 sesaat setelah dekrit lahirnya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di mana pada saat itu belum ditentukan pembina masing-masing bagian. Fungsi Jawatan Persenjataan tersebut sesuai perkembangan Organisasi TNI-AD yang semakin maju, tumbuh dan berkembang menjadi Organisasi yang nampak seperti dewasa ini.
Perkembangan Organisasi pemeliharaan materiil TNI-AD ditandai dengan adanya penggabungan beberapa fungsi di lingkungan TNI AD yang terdiri dari :
1) DUT (Dinas Urusan Tentara)
2) DPLT (Dinas Peralatan Tentara)
3) DTT (Dinas Teknik Tentara)
4) DPPLAD (Dinas Pemeriksaan Peralatan Angkatan Darat)
Selanjutnya pada tanggal 1 Desember 1951 berdirilah Djawatan Peralatan Angkatan darat disingkat DPLAD, dimana sebutan tersebut berkembang dan berubah menjadi Peralatan Angkatan darat disingkat PALAD.
Sedangkan untuk di tingkat Kotama (Kodam IX/Udayana), Peralatan Angkatan Darat sejak berdirinya sudah mengalami perubahan nama, yang mana sejak tahun 1966 sampai dengan tahun 1972 bernama Paldam XVI/Udayana, tahun 1972 sampai dengan tahun 1979 bernama Komat Kologdam XVI/Udayana, tahun 1979 sampai dengan 1983 disebut Matdam XVI/Udayana, tahun 1983 sampai dengan 1987 disebut Paldam XVI/Udayana dan sejak tahun 1987 sampai dengan sekarang disebut Paldam IX/Udayana.
PENGABDIAN
Perwujudan
pengabdian Paldam IX/Udy dalam mendukung tugas pokok TNI AD di Wilayah Kodam
IX/Udy, salah satu Satuan Non Kowil disamping mempunyai peran
utama sebagai Satuan Banpur juga mempunyai tugas untuk membantu meringankan
kesulitan rakyat serta meningkatkan taraf hidup rakyat yang diwujudkan dengan
melaksanakan Pekan Bhakti TNI dan TMMD sesuai dengan permintaan personel yang
dibutuhkan pada setiap tahun.
Guna menciptakan rasa kebersamaan dengan masyarakat Paldam IX/Udy melaksanakan kegiatan Pekan Bhakti TNI berupa Karya Bhakti, Bhakti Sosial, Anjangsana dan Olahraga bersama dengan melibatkan anggota Komando Kewilayahan, Polri, masyarakat serta tokoh-tokohnya sehingga diharapkan melalui kegiatan Pekan Bhakti TNI tersebut bermanfaat dan berdampak positif sehingga terjalin interaksi positif yang dapat mewujudkan kemanunggalan TNI – Rakyat.
Kegiatan pekan Bhakti TNI Paldam IX/Udy yang akan dilaksanakan bertujuan untuk :
Guna menciptakan rasa kebersamaan dengan masyarakat Paldam IX/Udy melaksanakan kegiatan Pekan Bhakti TNI berupa Karya Bhakti, Bhakti Sosial, Anjangsana dan Olahraga bersama dengan melibatkan anggota Komando Kewilayahan, Polri, masyarakat serta tokoh-tokohnya sehingga diharapkan melalui kegiatan Pekan Bhakti TNI tersebut bermanfaat dan berdampak positif sehingga terjalin interaksi positif yang dapat mewujudkan kemanunggalan TNI – Rakyat.
Kegiatan pekan Bhakti TNI Paldam IX/Udy yang akan dilaksanakan bertujuan untuk :
a. Membantu kesulitan rakyat dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
b. Mewujudkan
kemanunggalan TNI – Rakyat.
c. Memberikan
dampak positif terhadap manfaat keberadaan Satuan Paldam IX/Udy bagi lingkungannya.
d. Memberikan
interaksi positif antara pimpinan Satuan, Prajurit dengan pimpinan instansi, tokoh masyarakat, tokoh
agama dan masyarakat.
Pekan Bhakti TNI Paldam IX/Udy dilaksanakan dengan sasaran kegiatan fisik dan non fisik, meliputi kegiatan :
Pekan Bhakti TNI Paldam IX/Udy dilaksanakan dengan sasaran kegiatan fisik dan non fisik, meliputi kegiatan :
a. Karya
Bhakti.
- Pembuatan/perbaikan jalan.
- Pembuatan/perbaikan rumah ibadah.
- Sasaran lain yang bersifat untuk kepentingan umum.
- Pelayanan pengobatan.
- Pelatihan untuk anak sekolah (diluar jadwal resmi sekolah).
- Pemberian hiburan masyarakat.
- Tatap muka dengan pimpinan instansi, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, Keluarga Besar TNI dan lain-lain.
d. Olahraga
bersama.
- Olahraga Volly ball bersama.
- Olahraga sepak bola bersama.
- Olahraga tenis lapangan bersama.
- Olahraga bersama lainnya yang bersifat umum.
Pejabat
Wednesday, 25 July 2012
PENJABARAN KATA "UDAYANA"
UDAYANA
1. U : UTAMA (Terbaik, Unggul
dan Terpenting), yaitu
Prajurit Praja Raksaka adalah prajurit yang memiliki sifat perwira/utama
(tercantum dalam kode etik perwira: Budhi Bhakti Wira Utama) maksudnya, manusia
atau prajurit adalah makluk yang paling utama dari seluruh ciptaan Tuhan.
Sebagai makluk paling sempurna di hadapan Sang Pencipta, harus memiliki
sifat-sifat utama dan terbaik, unggul serta terpenting meliputi kejujuran,
keikhlasan, tanggung jawab dan tidak mementingkan diri sendiri.
2. D : DHARMA (Kebenaran), yaitu
Prajurit Praja Raksaka dalam melaksanakan tugas pokok wajib berpedoman
pada kebenaran, hukum dan aturan yang berlaku sesuai Sapta Marga, Sumpah
Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
3. A : ANG, UNG dan MANG (Pencipta, Pemelihara dan
Pelebur), yaitu
Prajurit Praja Raksaka sejati sebagai pengayom dan pelindung masyarakat
harus mampu menciptakan dan memelihara stabilitas keamanan Bali dan Nusa
Tenggara. Sebagai prajurit pejuang yang lahir dari rakyat, mengayomi dan
melindungi rakyat dan pada akhirnya kembali sebagai rakyat.
4. Y : YADNYA (Pengorbanan yang
tulus ikhlas), yaitu
Prajurit Praja Raksaka dalam melaksanakan tugas senantiasa harus tulus
dan ikhlas tanpa pamrih, dengan penuh cinta kasih dan rela berkorban baik
waktu, tenaga, pikiran, materi bahkan jiwa dan raga.
5. A : AHIMSA (Tidak membunuh),
yaitu
Prajurit Praja Raksaka tidak membunuh setiap ide dan gagasan yang
bersifat positif senantiasa harus berinisiatif, kreatif dan inovatif dalam
setiap pelaksanaan tugas.
6. N : NISKALA/SKALA (Akhirat/Dunia atau Bhatiniah/Lahiriah),
yaitu
Prajurit Praja Raksaka dalam segala perilaku maupun tindak tanduk yang
dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan di dunia (Kepada Komando) dan di
akhirat (Kepada Tuhan Yang Maha Esa) serta kepada diri sendiri.
7. A : ASTUNGKARA (Rasa
syukur), yaitu
Prajurit Praja Raksaka senantiasa harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala nikmat dan anugerah-Nya sehingga tidak pernah mengeluh dalam
setiap pelaksanaan tugas.
Subscribe to:
Posts (Atom)